Saya belum berhasil mengontak istrinya yang Alumni MDP itu, untuk mengetahui lebih dalam tentang kegiatan suaminya sehari-hari dan kondisi lainnya dalam menelola penyakit Parkinson ini. Walau umumnya menyetir mbil juga masih bisa, namun harus diwaspadai kesulitan yang dihadapinya.
Aktivitas tulis-menulis umumnya sulit dilaksanakan. Gerakan yang menjengkelkan itu tak ada hentinya, biasanya membuat tidur tak nyenyak. Ketika tangan di bawah kepala, kepala pun ikut bergetar. Meski mata mengantuk, gerakan tangan itu membuatnya tetap terjaga. Seakan selalu ada yang membuatnya terjaga, demikian kata penderita lainnya, sebut saja Adang.
Kesulitan Adang 2 minggu mendorongnya ke dokter penyakit saraf. Ahli medis itu mendiagnosis ada sarafnya yang lemah karena pengaruh faktor tambah usia. Saat mendengar parkinson, dia pasrah. Dia mengikuti saran dokter yang memberinya 2 jenis obat pengurang intensitas getaran.
Sejak itu ia mengkonsumsi obat parkinson setiap hari. Perubahan membaik dirasakannya. Getaran yang dirasakan agak berkurang, tak sehebat sebelumnya. Adang pun terus rutin mengkonsumsi obat itu.
DOPAMIN; Seperti dijelaskan sebelumnya, Parkinson merupakan gejala kekurangan dopamine-zat yang mempengaruhi gerak otot-yang diproduksi sel saraf berpigmen di otak. Merujuk keterangan dr Hardhi Pranata, SpS MARS, Penyakit ini ada 2 macam: primer dan sekunder.
Yang primer terjadi karena produksi dopamine rendah dan tak diketahui penyebabnya. Sedangkan parkinson sekunder disebabkan faktor luar. Misalnya, asupan obat antihipertensi, antiaritmia, jantung, antimuntah, atau obat gangguan jiwa.
Selain itu keracunan akibat zat polutan : Karbon monoksida, sianida, karbon disulfida, pestisida, dan herbisida bisa merusak sel saraf yang memproduksi dopamine. Infeksi virus, trauma kepala, dan stroke juga bisa menimbulkan parkinson.
Ada beberapa cara pengobatan parkinson. Pertama, dengan memperpanjang efek kerja dari dopamine misalnya dengan obat selegiline. Kedua, bisa dengan mensubstitusi dopamine misalnya dengan L-dopa, Pramipexole, dan Bromoriptin.
Memperlambat kerusakan sel yang memproduksi dopamine merupakan strategi lain. Cara ini bisa dengan konsumsi zat antioksidan sehingga mengurangi efek degenerasi. Dianjurkan pada penderita parkinson, konsumsi vitamin E sebagai antioksidan 1-2 g/hari, kata dokter spesialis saraf itu.
GAMAT; Tak hanya parkinson, Adang juga menderita hipertensi, jantung, asam urat, dan mag. Obat jantung dan hipertensi pun harus masuk ke tubuhnya setiap hari. Kebiasaan konsumsi obat itulah yang mungkin menjadi penyebab timbulnya parkinson yang dideritanya. Saya belum menerima informasi apakah suami teman saya tersebut juga mengidap penyakit lain.
Atas saran kerabatnya, Adang mengkonsumsi ekstrak teripang alias gamat. Bukan untuk parkinson yang dideritanya, tapi untuk asam urat dan mag. Sejak Januari 2007, Adang mengkonsumsi 2 sendok gamat/hari. Pada bulan ke-3, perut yang terasa melilit setiap kali kambuh mag, hilang sama sekali. Ngilu pada sendi-sendi kaki akibat asam urat pun lenyap.
Parkinsonnya ikut membaik, meski konsumsi obat dia turunkan dosisnya. Setelah 5 bulan konsumsi gamat, tangannya hanya sesekali saja bergetar. Getarannya halus, tidak terus-menerus. Oleh kerana itulah, konsumsi obat dokter ia hentikan dan obat antihipertensi serta jantung dikurangi.
Sudah 7 bulan Adang rutin minum ekstrak teripang dan tak menyangka, konsumsi gamat untuk asam urat dan mag, mampu redakan parkinson. Berkat gamat, Adang bisa tidur nyenyak dan beraktivitas seperti biasa. Pria penuh semangat itu tak perlu lagi kawalan sopir saat berkendaraan.
Ekstrak gamat mengandung enzim Super Oxide Dismutase (SOD), seng, vitamin E dan betakaroten. Ke-4nya merupakan antioksidan, kata dr Hardhi. Antioksidan mengurangi efek degenerasi sel yang bisa menjadi salah satu pemicu parkinson. Dengan banyak mengkonsumsi antioksidan, kerusakan sel yang memproduksi dopamine dapat ditekan. Itu sejalan dengan temuan ahli nutrisi Malaysia, Walter Kee Mun Yee.
Kee menemukan gamat mengandung EPA (Eicosapentaenoic acid) dan DHA (Docosahexaenoic acid) yang berfungsi untuk kecerdasan dan berhubungan dengan pertumbuhan simpul saraf. Tak heran, jika gangguan pada sistem saraf yang dialami Adang dapat membaik berkat gamat yang dibarengi dengan pengurangan konsumsi obat jantung dan antihipertensi.
Sampai sekarang, Adang senantiasa konsumsi gamat untuk menjaga kesehatannya. Hayo dong para sobat sahabatku berbagi disini, agar pengalaman dan pengetahuan anda dapat diketahui teman alumni lainnya, dan memperkaya wawasan mereka. (FatchurR; bahan dari Acep Suherman; Nesia Artdiyasa; Kiki Rizkika; Sumber : http://trubus-online.co.id)

apakah kelas x is 2 merupakan kelas yang bersih, rapi dan indah?
menurut anda kelas x is 2 adalh murid yang berprestasi?
menurut anda apakah x is 2 kompak?
About Me
Minggu, 20 Februari 2011
Diposting oleh adelia xIS2 di 18.25
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar